Arsip Blog

Kamis, 21 Juli 2011

Membuat bonsai diatas batu

Karang atau batu cadas bisa membuat sosok bonsai lebih alami dan unik di banding bonsai biasa.

Dalam dunia perbonsaian, Bonsai di atas batu bisa di kategorikan menjadi 2 macam. Yakni isithisuki atau rock planting. Bonsai ini tumbuh di atas batu. Kategori kedua adalah sekijoru atau on the rock
Bonsai kategori ini tumbuh mencengkeram batu.

Cara pembuatan bonsai di atas batu tidaklah sulit, ada dua metode yang bisa di lakukan untuk membuat bonsai di atas batu. Cara pertama di lakukan dengan jalan mengambil bakalan bonsai langsung dari alam yang tumbuh di atas batu, Cara ini lebih mudah dan cepat.

BENTUK BATU


Proses adaptasi di lakukan dengan jalan menaruh bungkusan karung berisi bakalan bonsai beserta bongkahan batu kedalam lubang tanam. Setelah 2-3 bulan, tunas-tunas daun mulai tumbuh. Berarti bonsai telah beradaptasi. Bila daun rimbun, bakalan bonsai bisa di pindah ke pot.
Pot yang di pilih disesuaikan bentuk, ukuran batu dan tanaman.
Di samping itu, bentuk batu juga wajib disesuaikan bentuk dan ukuran tanaman. Bagian bawah pot di beri alas nutrisi. Terbuat dari pupuk kandang atau kompos di campur pasir malang. Perbandingannya 1 : 2. Karung pembungkus batu dilepas. Tanaman bererta batu lalu di taruh di dalam pot, posisinya diatur. Akar tanaman yang menjuntai di benamkan ke dalam lapisan nutrisi.
Training di lakukan bila tanaman sudah segar lagi. Meliputi pemangkasan, wiring dan pengerikan atau jin. Meski mudah, bila di lakukan tanpa terkontrol bisa merusak lingkungan hidup.

DARI BIJI PUN JADI


Cara kedua ini sebenarnya juga tidak sulit. Hanya saja memakan waktu yang lebih lama bila di banding dengan cara mengambil dari alam langsung.
"Butuh waktu sekitar 5-6 tahun untuk membentuk dari bibit semaian."
Langkah pertama adalah memilih batu. Bahan yang digunakan berupa batu Vulkanik atau batuan kapur. Anda bisa memilih dari kedua bahan itu. Kalau sudah di pilih, batu itu lalu di cermati, tujuannya untuk menentukan sisi muka dan belakangnya.

Bibit semaian yang di gunakan biasanya adalah bibit yang masih berukuran tinggi 10 - 15 cm. Syarat lain yakni, jenis tanaman harus tahan stres dan mampu tetap hidup subur di tempat sedikit hara. Bibit lalu di keluarkan dari polybag.
    Berikut ini adalah jenis tanaman yang biasa di gunakan sebagai hahan bonsai di atas batu :
  • Asam jawa (Tamarindus indica)
  • Beringin (Ficus benjamina)
  • Serut (Streblus asper)
  • Sisir (Cudrania cochin-sinensis)
  • Wareng (Gmelina asiatica)


Tanah yang menggumpal di bagian perakaran dikurangi. Caranya, dengan menyiramkan air. Tanah disisakan sedikit di bagian pangkal akar. Bibit ditanam di atas batu yang sudah dipilih. Posisinya disesuaikan.

Akar-akar yang menjulur panjang diatur supaya menyengkram batu. Bibit tanaman beserta batu itu lalu dimasukkan ke dalam polybag. Lalu polybag di isi media tanaman. Bakalan bonsai yang sudah tertancap di atas batu di taruh di tempat yang teduh. Dirawat seperti bonsai pada umumnya.

Pruning dan wiring yang bertujuan untuk membentuk tajuk biasa dilakukan. Sekitar 3-4 bulan kemudian akar sudah menancap dan mencengkram kuat pada batu. Bakalan bonsai itu bisa dikeluarkan dari polybag. Media tanam yang masih terlihat mentupi batu di hilangkan dengan cara menyemprotkan air secara perlahan-lahan.

Setelah itu bakalan bonsai ditanam dalam pot. Sebelumnya, pot di isi campuran pupuk kandang dan pasir malang. Perbandingannya 1 : 2. Posisi bakalan bonsai dan batu di atur. Akar akar yang menjuntai tidak di potong. Dibenamkan dalam lapisan media tanam.
Ketika daun telah merimbun, bakalan bonsai di pindh di tempat yang banyak terkena sinar matahari. "Kalau terlalu lama di taruh di tempat teduh, bakalan bisa rusak. Cabang-cabang tumbuh memanjang tak karuan. Sehingga bentuk dasar tajuk jadi rusak. "BERHOBI BONSAI MEMANG MENGASYIKKAN"

0 komentar

Posting Komentar